Tips Memotret Asap – Video Tutorial

“Seni Dupa " karya Sherry Slabik

Pernahkah Sobat melihat foto asap atau mungkin Sobat pernah mencobanya di rumah?, artikel kali ini akan membahas mengenai foto asap mulai dari alat-alat yang dibutuhkan hingga  settingan pada Kamera.

Artikel di bawah ini saya ambil dan sunting dari www.picturecorrect.com, So, mohon maaf jika ada tata bahasa yang kurang sempurna. 😀

Untuk memotret asap, Sobat memerlukan bahan yang tepat dan Fotografi asap ini harus diambil didalam ruangan. Sobat tidak perlu khawatir dengan bahan yang harus dipersiapkan hanya perlu produk rumah tangga murah kok, kalau untuk peralatan yang termasuk mahal hanya kamera dan Flash milik Sobat :D.

Tidak ada cara yang benar atau salah dalam memotret asap. hal terbaik yang harus Sobat lakukan hanyalah untuk banyak melakukan eksperimen. Dengan banyaknya latihan lama-kelamaan juga Sobat akan dapat menemukan cara untuk  membuat gambar yang sempurna, sudut yang sempurna dan pencahayaan yang sempurna.

Mari kita coba dengan beberapa langkah sederhana Sob!

Peralatan yang Sobat butuhkan:

  • Kamera – Tentu saja Sobat membutuhkan kamera, karena hal ini yang paling penting dalam belajar fotografi :D. Jika Sobat ingin memiliki kontrol atas aperture, shutter speeed, dan zoom. Rata-rata Kamera DSLR memungkinkan Sobat untuk mengontrol parameter ini.
  • Flash – Sobat perlu flash kamera,. Sobat bisa menggunakan trigger flash yang biasa ataupun yang nirkabel.
  • Sumber Asap– Sobat membutuhkan sumber asap. Item yang paling umum digunakan adalah dupa, namun Jika tidak ada Sobat dapat meenggunakan sumber asap lainnya.
  • Background – Sobat memerlukan background yang berwarna gelap. Gunakan bakcground hitam jika ada
  • Reflektor – Saya sarankan menggunakan reflektor sehingga jejak asap memiliki cahaya yang sama masuk dari segala sisi.
  • Pencahayaan – Berfungsi untuk pencahayaan dupa.
  • Tripod – tripod digunakan untuk menahan kamera agar tetap berada di satu tempat. Sobat tidak ingin kan kehilangan fokus untuk setiap jepretan? Nah, solusinya ya pakai Tripod agar kamera lebih stabil. Namun Sobat juga boleh kok mencoba memotret tanpa menggunakan tripod yang penting Sobat mau bereksperimen.
  • Ruangan dengan ventilasi – Sobat tidak ingin asap terlalu banyak didalam ruangan? Selain mengganggu kesehatan juga dapat mengganggu hasil jepretan Sobat, carilah ruangan yang memiliki ventilasi yang cukup untuk mengontrol asap agar tidak terlalu banyak di dalam ruangan.
  • Kesabaran – Sebagaimana disebutkan di atas, ini adalah salah satu alat yang paling penting dalam sesi foto.
"Dupa" karya Issa

Pengaturan

Sobat perlu memastikan bahwa tidak ada cahaya yang datang dari arah background. Ingat, tujuan kita adalah untuk fokus pada asap dan untuk meminimalkan perhatian pada latar belakang. jangan terlalu banyak juga  cahaya yang mengenai lensa karena akan menyebabkan lens flare yang muncul pada  gambar. Berikut adalah beberapa teknik untuk setup.

  1.  poisikan background di belakang.
  2. Tempatkan dupa kira-kira 3-5 meter dari background.
  3. posisikan flash 2-3 meter dari dupa (sisi kiri atau kanan).
  4. Tempatkan reflektor di sisi berlawanan dengan flash.
  5. Siapkan tripod dan kamera 2-4 kaki dari dupa dengan background hitam.

Ingatlah bahwa tidak ada lokasi yang khusus untuk penempatan flash, reflektor, dan background yang berhubungan dengan sumber asap karena setiap tempat memiliki pengaturan yang berbeda-beda. Tujuan utama kita adalah untuk menghindari cahaya memantul dari latar belakang atau langsung mengenai lensa. Jelajahi sekitar dan cobalah penempatan flash di berbagai sudut untuk mendapatkan setup terbaik sesuai kebutuhan Sobat.

Sering-seringlah melihat hasil jepretan Sobat untuk melihat jika ada pantulan dalam gambar atau kekurangan lainnya.

Pengaturan Pada Kamera dan Flash

Sobat perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting saat pengambilan gambar asap. Memahami pengaturan ini akan membantu Sobat untuk menjadi seorang fotografer yang lebih baik secara umum jadi jangan ragu untuk meluangkan waktu dan belajar.

  • Shutter Speed – Karena asap terus bergerak, Sobat harus memiliki shutter speed yang cepat untuk menghindari blur atau gerakan ketika proses prekaman.
  • Aperture – Sobat ingin mendapatkan depth of field yang baik untuk menangkap detail dalam jejak asap. Saya sarankan menggunakan aperture kecil (lebih besar f / stop).
  • ISO – Karena ada cahaya yang sangat rendah, asap akan muncul kasar atau noise dan ISO tinggi-lah yang dapat menyebabkan ini. Saya sarankan menggunakan ISO rendah untuk gambar ini.
  • Pencahayaan – gunakan flash dengan kekuatan penuh karena kita mengunakan ISO rendah, shutter speed cepat dan aperture kecil sehingga lmembutuhkan cahaya yang kuat untuk mendapatkan eksposur yang tepat.

 

“Asap ungu” Karya Morph

Untuk membuat tutorial ini sedikit lebih mudah, saya telah membuat  pengaturan dari foto asap yang akan digunakan untuk memotret asap.

Kamera: Canon 7D
Lensa: Standar 28-135 mm IS
Mode: manual
Shutter Speed: 1 / 250 seconds
Aperture: f / 8 – f/16
ISO: 100
Fokus: Manual
White Balance: Auto
Flash output: Hampir pada Full Power

Jangan membatasi diri Sobat dengan pengaturan di atas. Hal diatas hanya untuk memberikan ide. Karena setiap kamera memiliki pengaturan yang berbeda-beda. 🙂

Saatnya Kita Memotret Asap

Sekarang asumsikan bahwa setup telah selesai, mari kita menuju ke kamera. Tutup semua pintu dan jendela usahakan jangan ada angin dari luar (angin akan membuat asap tidak stabil dan  sulit untuk ditangkap kamera). Stabilkan posisi Sobat.

Arahkan cahaya pada dupa. jika Sobat suka, Sobat boleh menempatkan dua dupa bersama-sama untuk mendapatkan lebih banyak asap.

Sobat harus bekerja dalam mode fokus manual. Matikan auto fokus dan kontrol dengan tangan Sobat sendiri. Saya sarankan fokus  pada area 4-5 cm di atas ujung tongkat dupa.

Dengan pengaturan cepat pada kamera, tidak akan menjadi masalah jika lampu di dalam ruangan menyala atau mati. Namun, saya rekomendasikan untuk mematikan lampu agar menghindari pencampuran cahaya dari lampu ruangan.

Mari kita menuju ke shutter dan lihat  apa yang bisa Sobat lakukan. Cobalah mengambil beberapa gambar tes. Tugas Sobat adalah untuk melakukan under-expose background dan menerangi asap. Cobalah untuk mendapatkan background agar menjadi gelap atau hitam. Setelah Sobat memiliki eksposur yang tepat Sobat bisa mendapatkan kreativitas dan mengambil beberapa gambar besar. Sobat dapat mencoba berbagai sudut dan menangkap kurva halus pada jalur asap. Sobat bahkan dapat mengambil kamera dari tripod untuk bergerak mendekat atau menjauh dari asap. Cobalah menempatkan objek di jalan setapak untuk membuat hal-hal menarik. Sendok sering digunakan untuk menangkap asap dan terlihat cukup menakjubkan. Sobat bahkan dapat meniup udara ke arah asap untuk mengubah arah asap.

"Dragon" Karya Peter Emmett

Buka ventilasi ruangan setiap 10 menit. Asap tidak hanya buruk bagi kesehatan Sobat, tetapi juga buruk untuk foto Sobat. Penumpukan asap menciptakan kabut dalam gambar. Menghapus kabut di Photoshop dijamin membuat Sobat pusying tujuh keliling :D.

Untuk pelatihan lebih lanjut, berikut adalah video untuk membantu Sobat agar lebih faham mengenai topik Tips Memotret Asap:

Dan akhirnya saya ambil pribahasa yang sudah mendunia “berakit-rakit ke hulu , berenang-renang ketepian..bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian” :D, karena mengikuti tutorial diatas bukanlah hal yang mudah, terkadang bisa membuat kita frustasi, namun waktu yang kita habiskan untuk belajar setimpal dengan ilmu/pengalaman yang kita dapatkan, selamat memotret :).

Jika Sobat kurang faham mengenai istilah-istilah dalam fotografi, Sobat bisa baca pada artikel sebelumnya mengenai Beberapa Istilah dan Singkatan Dalam Fotografi

Sumber: http://www.picturecorrect.com

12 respons untuk ‘Tips Memotret Asap – Video Tutorial

  1. Wah bLog ini sangat Membantu saya sebagai Pemula daLam ILMU Fotografi….SaLam Jebret 11 🙂 Terimakasih..gimana kalo ada Workshopnya pasti asyik nih 🙂

      1. Wahh Bandung ya ??? ane kan tinggal di Surabaya 😀
        okelah ditunggu tulisan terbarunya…kalo ada kesempatan main ke Surabaya..banyak spot yag bagus kok 😀 SaLam Jebret seLaLu 🙂

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan berkomentar...