Fujifilm Finepix HS20 EXR (Review)

 

Artikel kali ini WM khususkan untuk menjawab komentar saudara astivisiswanta, yang bertanya mengenai: Bagaimana dengan lensa Fuji Finepix HS 20EXR ? sebagai fotografer amatir (pemula) aku perlu tahu penggunaannya secara optimal

Semoga review di bawah ini sedikitnya membantu memahami kinerja HS 20EXR, karena kamera ini tidak termasuk kedalam kategori DSLR namun masuk ke dalam kategori kamera kompak digital.

Artikel dibawah ini WM ambil dari www.photographyblog.com , mohon maaf jika ada bahasa yang kurang jelas.

 

Pengenalan

Fujifilm Finepix HS20 EXR adalah kamera digital kompak super-zoom terbaru. Tampak dan memiliki fungsi seperti DSLR, Fujifilm HS20 EXR menawarkan lensa zoom 30x yang mencakup 35mm atau setara dengan focal range 24-720mm dan juga memiliki fitur stabilisasi gambar mekanik dan pemutar-barel zoom manual dan kontrol fokus. Hal Penting lain dari kamera ini adalah 16 megapiksel sisi belakang EXR Illuminated CMOS sensor, 3-inch monitor LCD yang dapat dimiringkan, jendela bidik (viewfinder) elektronik dengan mata-sensor untuk switching otomatis, full HD 1080p movie recording dengan suara stereo, ISO kisaran 100-12800, High Speed movie capture pada 320 fps, continuous shooting (pengambilan gambar terus menerus) hingga 8 fps(frame per second), 0,16 second autofocus, kontrol manual penuh dan dukungan untuk format file RAW. Fujifilm Finepix HS20 EXR dibandrol dengan harga $335 di Amazon.com .

 

Kemudahan Penggunaan

If it ain’t broke, don’t fix it (Jika tidak rusak, jangan memperbaikinya), tampaknya menjadi mantra di balik desain eksternal dari Fujifilm FinePix HS20 EXR ini, yang terlihat hampir sama dengan model sebelumnya HS10. Dirancang sebagai solusi do-it-all, all-in-one untuk penggemar foto yang serius, Fujifilm Finepix HS20 EXR lebih berat dan kekar dari model sebelumnya. Bentuk kurva pada bodi dan matt warna hitam memberikan tampilan yang terarah sehingga estetis karena praktis, dengan kontrol yang bagus, tata letak kontrol ergonomis yang memungkinkan akses cepat dan mudah pada fungsi, dan genggaman tangan dengan lekukan sehingga nyaman ketika memegang. Ini adalah kamera yang membutuhkan kedua tangan Sobat untuk memegangnya.

HS20 EXR lengkap dengan zoom manual dan cincin fokus, seperti pada lensa DSLR pada umumnya. Lensa ini sangat fleksibel menawarkan berbagai fokus mulai dari ultra-wide 24mm dan finishing di ultra-tele 720mm, dimana Fujifilm cannily point, akan mengambil setidaknya dua super-zoom lensa DSLR untuk menawarkan jangkauan serupa. HS20 EXR sangat cocok untuk setiap topik yang Sobat suka, baik fotografi dekat ataupun jauh..

Untuk membantu menghindari blur akibat guncangan kamera saat memotret pada cahaya rendah atau tangan tidak sengaja menghalangi lensa pada saat telephoto terutama pada saat zoom, Fujifilm telah menambahkan ‘belt and braces’ solusi untu sensitivitas ISO tinggi, peregangan hingga ISO 12800 pada resolusi penuh (JPEG saja), built-in stabilizer mekanis dengan mode Continuous atau Shooting Only modes, dan digital image stabilisation jika diperlukan. Diaktifkan melalui opsi menu Mode IS, Sobat  dapat mengatur sistem pada Continuous, Shooting Only, mode dengan penambahan digital stabilisation, atau Off. Catatan kamera hanya akan secara otomatis menyesuaikan kecepatan ISO bila menggunakan mode Auto Shooting- dalam mode lain kecepatan ISO yang Sobat pilih akan selalu digunakan, sehingga hanya bagian mekanik CCD-shift dari sistem yang digunakan.

Tidak seperti saingannya, full range 30x zoom juga dapat diakses dalam mode Motion JPEG format movie, dengan rekaman HS20 EXR menawarkan full 1920×1080 pixel pada 30 frame per detik dengan terus-menerus menyesuaikan eksposur otomatis dan fokus dengan suara stereo. Dengan begitu, kamera ini patut Sobat pertimbangkan jika Sobat senang dengan video berukuran besar. HS20 EXR dapat merekam video klip hingga durasi 29 menit pada format 1920×1080 dan 1280×720 pixel, dengan lama waktu yang tersedia untuk mode VGA dan SVGA. Tombol Movie khusus di bagian belakang membuatnya cepat dan mudah untuk menshoot film tanpa kehilangan aksi, dan ada mini-HDMI port untuk koneksi ke HDTV (kabel tidak disediakan). Sobat dapat memilih salah satu mode Film Simulasi untuk memberikan tampilan pada rekaman Sobat yang lebih kreatif, dan ada pilihan untuk mengambil foto setiap saat selama perekaman film.

Selain “normal” movie mode, HS20 EXR juga menawarkan beberapa mode kecepatan tinggi, sebuah fitur yang pertama kali dipelopori oleh Casio. Ada tiga kecepatan yang berbeda yang ditawarkan – 320, 160 dan 80fps, dengan ukuran file bervariasi dari 320×112 sampai 640×400 piksel masing-masing. Slow-motion pada video kamera ini cuku untuk mengesankan teman-teman Sobat, tetapi ada beberapa kelemahan yang harus diperhatikan jika Sobat akan menggunakan slow-motion mode. Suara tidak akan terekam, band horisontal dapat muncul sebagai rfluktuasi pencahayaan, dan ukuran yang sebenarnya dari movie yang direkam cukup kecil.

Dari depan Fujifilm HS20 EXR terlihat cukup menarik. Stabilizer lensa zoom optikal yang besar mendominasi proses, dengan penutup lensa push-on dan tali penahan yang disediakan dalam paket. Di atas lensa dan sepanjang batang lensa yang bertekstur memungkinkan Sobat untuk mendapatkan pegangan yang baik saat menggunakannya, pop up flash bersembunyi (jika tidak digunakan) dapat diaktifkan melalui tombol khusus di sebelah kanan. Speaker suara stereo diposisikan satu di kedua sisi batang lensa, dengan AF-assist illuminator dan lampu self-timer di sebelah kiri. Di atas flash pop-up merupakan hotshoe untuk penerangan tambahan melalui flashgun eksternal (model EF dan EF-42-20).

Di bagian atas kamera, yang dilihat dari belakang, ada satu set kontrol label yang ditata secara logis, dengan dial, modus bidikan bergerigi yang sebagiaimana layaknya DSLR. Berkisar sekitar dial, ada beberapa pilihan pengambilan gambar yang diinginkan, seperti full auto, program, shutter priority, aperture priority dan manual mode, mode yang disesuaikan melalui pengaturan pengambilan gambar favorit dapat disimpan untuk akses cepat, ditambah dua mode Scene Position (SP1 dan SP2) pra-optimal untuk subjek umum.

Selain itu, ada beberapa shoooting mode yang sangat penting. Pertama adalah EXR Auto mode (salah satu dari empat mode EXR), yang merupakan sebuah ‘auto segalanya’, mode yang setara dengan Panasonic’s Intelligent Auto mode. Meskipun jauh dari sempurna – namun hal ini akan langsung membuat pemula EXR HS20 lebih bersahabat, langsung mengenali 10 adegan dasar dan kemudian menerapkan salah satu dari tiga mode EXR lain juga.

Sensor EXR Fujifilm dapat dimanfaatkan dalam satu dari tiga cara oleh fotografer. Ada pilihan antara penembakan dengan mode resolusi 16 megapiksel dalam High Resolustion (HR), atau 8 megapiksel pada Low Noise (SN) untuk pemotretan tanpa flash dalam kondisi cahaya rendah, atau Dynamic Range (DR) untuk mencapai keseimbangan optimal antara bayangan dan highlight. Yang terakhir ini menawarkan lima kekuatan mulai dari 100-1600%. Jika Sobat  tidak dapat memutuskan mana yang terbaik untuk scene atau subjek Sobat bisa menggunakan  scene-detecting EXR Automatic Mode dan biarkan kamera memilih secara otomatis.

Berikutnya adalah mode Advanced, yang sebenarnya memiliki dua pilihan yang cocok untuk semua tingkat pengalaman. Mode Pro Low-Light menggunakan teknologi multi-bracketing, dengan rangkaian empat sensitivitas tinggi low-noise tembakan secara berurutan dan menggabungkan mereka menjadi sebuah gambar dengan noise yang lebih sedikit dari eksposur tunggal.. Mode Pro Focues lebih mudah digunakan untuk menghasilkan latar belakang yang kabur/blur, cocok untuk potret di mana digicams kompak tradisional sangat berusaha keras , dengan tiga kekuatan blur yang ditawarkan.

Shotting mode terakhir adalah Panorama option, jelas terinspirasi oleh fungsi Panorama populer milik Sony Sweep panorama. Ini memungkinkan Sobat untuk memotret gambar panorama 120, 180 atau 360 derajat dengan mudah tanpa harus menggunakan tripod. Yang harus Sobat butuhkan untuk melakukan ini ada untuk memutuskan apakah Sobat ingin memulai dari kiri atau kanan, atas atau bawah, kemudian tekan dan tahan shutter release saat melakukan “sweeping” (penyapuan) dengan kamera di tangan. Kompensasi eksposur tersedia sebelum Sobat mulai menyapu, dengan eksposur tetap setelah Sobat menekan tombol shutter. Setelah Sobat selesai menyapu, kamera melakukan semua proses yang diperlukan, dan menyajikan Sobat dengan gambar panorama yang sudah jadi.

Meskipun mode panorama ini menyenangkan, ada beberapa kekurangan. Hasil panorama memiliki resolusi relatif rendah, dan jika Sobat terlalu lambat melakukan penyapuan, atau Sobat melepaskan tombol shutter terlalu dini, panorama akan dipotong. Jika eksposure pada scene  bervariasi, maka beberapa daerah akan menjadi over atau under ekposur, tergantung pada nilai eksposur yang dipilih ketika panorama diaktifkan. Ini artinya, orang dan bahkan subjek apa pun yang bergerak dalam frame dicatat sebagai garis luar sehingga tampat seperti hantu, yang berarti bahwa Sobat benar-benar hanya dapat merekam statis, adegan kosong, sesuatu dimana Sony telah memecahkan kasus ini dalam iterasi terbaru pada fitur Sweep panorama mereka.

Di sebelah kanan tombol shooting mode adalah perintah dial lebih kecil yang digunakan untuk menggulir melalui fitur dan foto yang diambil, dan akan terasa cepat dipahami jika Sobat pernah memegang kamera DSLR sebelumnya. Tombol yang sama juga digunakan untuk mengubah aperture dan shutter speed saat menggunakan advance shooting mode.

Selanjutnya adalah tombol EV berfungsi sama dengan Continuous Shooting, yang mengakses fitur EXR HS20 lainnya. Menekan tombol ini menampilkan empat pilihan – Off, Top 4, Best Frame Capture dan tiga macam bracketing (exposure, film simulation mode dan dynamic range). Memilih 4 Top memungkinkan Sobat  untuk mengambil 8 full-resolution foto pada 8 frame per detik, yang lebih cepat dari kamera kompak lainnya dan mirip dengan kamera DSLR. Satu-satunya kelemahan adalah bahwa hanya 4 dari 8 foto yang benar-benar disimpan pada kartu memori. Memilih tembakan Best Frame Capture di 11fps pada resolusi 8 megapiksel dari moment hingga 16 gambar termasuk pra-rekaman frame. Setelah burst selesai, dibutuhkan lebih dari lima belas detik untuk kamera menghapus penyangga, di mana Sobat tidak dapat mengambil gambar lainnya. Ada pula kecepatan pengambilan gambar continuous di mana tembakan Fujifilm HS20 EXR pada 11fps dengan 4 megapiksel resolusi hingga 32 frame.

Selanjutnya adalah dua kontrol utama yaitu tombol shutter release yang dikelilingi oleh tombol power on/off, dan LCD belakang atau jendela bidik (viewfinder) elektronik – Fujifilm HS20 EXR sangat cepat untuk menentukan fokus dan eksposur dengan menekan setengah tombol shutter, mengambil kurang dari 0,20 detik untuk mengunci subjek. Meskipun dengan format JPEG dengan cepat menyimpan file kedalam memori pada single-shot mode, sayangnya ada penundaan selama 5 detik  jika Sobat menggunakan format RAW sehingga dalam watku itu Sobat tidak akan dapat mengambil gambar. Format JPEG atau RAW dapat disimpatn pada kartu SD/SDHC/SDXC, dengan hanya kapasitas internal 25MB.

Pindah ke bagian belakang HS20 EXR, perhatian Sobat segera ditarik ke monitor 3-inci besar, yang menawarkan cakupan adegan 100% dan resolusi yang lebih baik dari 460K dots. layar LCD HS20 EXR dapat dipindahkan ke atas 90 ° dan 45 ° ke bawah untuk mendapatkan gambar Sobat atau tampilan bantuan, namun sayang LCD ini tidak dapat diputarkan ke arah kiri atau kanan, atau membaliknya sehingga layar terlindung body saat tidak digunakan.

Di sebelah kanan LCD adalah tombol kecil untuk bertukar gambar antara monitor dan jendela bidik (viewfinder) elektronik resolusi 200k-dot dengan cakupan adegan 97% dan eyecup sekitarnya. EVF ini juga memiliki roda koreksi dioptric sendiri. Layar viewfinder sendiri besar, terang dan jela. Sebuah tambahan datang dalam bentuk sensor yang secara otomatis beralih antara EVF ke jendela bidik saat Sobat memegang kamera hingga setinggi mata, mempercepat transfer dari menggunakan LCD untuk mengambil tembakan melalui EVF tersebut. fitur ini bisa dimatikan jika Sobat merasa jengkel.

Di sebelah kiri dari layar LCD adalah kolom vertikal dari lima tombol kecil yang menyediakan akses langsung ke sebagian besar kontrol kunci HS20 EXR, sekali lagi meniru tata letak kontrol dari beberapa entry level kamera DSLR. Mulai dari atas, ada tombol untuk memilih kecepatan ISO, metering (multi pattern, spot atau average), AF mode (center, multi, area atau  tracking), AF type (continuous, single shot atau manual), dan White Balance. Ke-lima tombol tersebut juga dapat melakukan tindakan selama pemutaran gambar, dilambangkan dengan simbol biru, sehingga sistem logis yang memberikan akses cepat dan mudah untuk sebagian besar fungsi tombol kamera.

Di sebelah kanan layar adalah satu sentuhan tombol movie record dan tombol kunci AE / AF. Dibawahnya adalah kontroler empat arah dengan tombol menu / OK di pusatnya. Berkisar di utara, selatan, timur dan barat, kontrol ini memiliki berbagai fungsi, sarana Toggling RAW mode on atau off (dua kali lipat sebagai tombol penghapusan file ketika dalam mode pemutaran), yang lainnya adalah flash mode, self timer option, dan pergeseran fokus dari infinity makro atau makro super.

Tekan tombol Menu dalam modus bidikan dan Sobat akan mendapatkan pilihan komprehensif pilihan dari dua folder utama, Shotting dan Set-Up, dengan 6 layar yang berisi 6 ikon per layar. Sebagian besar pilihan adalah “set sekali dan lupakan”, sehingga Sobat tidak perlu masuk ke dalam sistem menu terlalu sering. Di bawah tombol navigasi kontrol ditandai Display/Back untuk beralih berbagai mode LCD dan juga memungkinkan Sobat untuk menelusuri kembali langkah Sobat pada titik apapun. Melengkapi bagian belakang EXR HS20 adalah pemutaran tombol untuk dapat cepat melihat foto yang diambil.

Sayap kanan tangan Fujifilm FinePix HS20 EXR fitur kompartemen tutup-buka untuk slot kartu SD / SDHC / SDXC, sementara sebelah kiri memiliki flap karet penutup port mini HDMI HS20 EXR dan USB biasa/AV out soket, ditambah dengan kamera built-in speaker. Di Dasar FinePix Fujifilm HS20 EXR adalah fiitur ulir sekrup untuk tripod, ulir ini terbuat dari plastik dan tidak sejalan dengan lensa barel, dan ruang geser untuk menyembunyikan kompartemen empat baterai AA yang disimpan dalam pegangannya. Baterai bervariasi dari baterai alkaline atau satu set Ni-Mh rechargeables, memperoleh lebih dari 350 tembakan pada satu kali pemakaian baterai. Ada logam loop pada kedua sisi body untuk memasang pengikat yang tersedia.

Sumber: www.photographyblog.com

35 respons untuk ‘Fujifilm Finepix HS20 EXR (Review)

  1. ka saya mau nanya nih , saya kan ada camera Fuji hs20exr , nah pas saya coba kenapa yaa disaat vidio mulai gambar nya malah patah patah , trs buat bagian fokus nya apa bisa di jadiin normal ? terima ksih

  2. mau tanya, saya punya fujifilm tipe ini, tapi knapa memory eksternalnya tiba tiba gak bisa kebaca jadi hanya pke memory internal.. gimana ya caranya biar memorynya kebaca lg??
    atau ada kesalahan sama tempat memorynya ya??

    tolong dibantu yaa.. thanks
    -Monik_

  3. Interesting blog! Is your theme custom made or did yyou download
    it from somewhere? A theme like yours with a few sumple tweeks would really make my blog jump out.
    Please let me know where you got your design. Appreciate it

  4. mas knpa, kalau kita masukin memori ke leptop malah engga ada photo*nya, trus di masukin lagi ke kamera, malah ikutan, engga ada, tapi sebelumnya ma ada photo*nya, itu knpa mas??? ada saran engga ???

    1. itu mngkin karena laptop Mbak terkena virus dan menginfeksi memory/sd card/fashdisk. Biasanya virus tidak mendelete file tersebut namun hanya menyembunyikannya (hidden file). di windows explorer coba masuk ke Tools>Folder Options>View, lalu pada pilihan “Hidden Files and Folder” pilih “show hidden files. folder and drivers”,
      lalu checklist juga pilihan “Hide protetected operating system files (recommended)”. dan OK.

      Jika berhasil file tersebut akan terlihat, Mbak tinggal mengcopy-nya ke hardisk.

      namun sebelumnya pastikan dulu komputer/lapotop mbak daam keadaan sehat.

      semoga berhasil.

    1. fokus itu biasanya diatur dari lensa Sob, mungkin maksudnya untuk mengurangi “shake” karena speed terlalu rendah, coba atur speed agak tinggi dan sesuaikan dengan ISO dan exposure. Jika ingin menggunakan speed rendah, Sobat harus menggunakan triport.

  5. mau tanya kamera saya hs 25 exr kalo pake mode manual mau foto yang bckground nya ngeblur cincin fokus sulit diatur, gmana solusinya bang ? kok gak semudah canon atau nikon ya?

    1. kalau dari segi keunggulan.. semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing2.. tapi kalau saya pribadi lebih suka menggunakan 550D atau 650D terutama untuk kualitas video lumayan mantaps…

  6. Bro….
    saya bru aja beli fuji hs25 exr dan hasilnya emang sesuailah dengan harga, alus euy…..

    saya pengen tanya, nyetel kamera untuk dapat efek jadul (efek hitam putih aja) itu gmana ya?

    ditunggu ya….thanks bro …

  7. saya gunakan kamera ini jg, saat ngambil gambar malam ko gelap gimana sii biar gambar yg shot saat gelap itu realistis. trus bisa ngga si shot hitam putih. thanks..

  8. mas bro, mau tanya nih, kameraku fujifilm HS25EXR, tapi kl aku ambil foto ke objek ang gerak, selalu ngeblur, tolong solusinya yaa mas..
    makasih sbelumnya..

  9. mas bro… mohon pencerahan bgt, sy br mau punya kamera buat anak sy, bingung milih kamera antara fuji Finepix HS30EXR atau Canon EOS 1100D, mana yang lebih baik?? thanks berat atas infonya.

    1. kalau masalah mana yg lebih baik, dua-duanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing2.
      tapi kalau secara pribadi saya sarankan untuk belajar sebagai pemula beli CanonEOS 1100D aja, selain harganya terjangkau juga siapa tahu suatu hari nanti mau upgrade ke kamera yg lebih profesional… IMHO 😀

  10. Gan mau tanya ni, saya punya kamera fuji Hs 20 EXR. kamera saya kalau di on terjadi hank, kenapa ya? mohon penjelasannya. mksih.

    1. cara mengunakan zoom bisa Sobat baca di buku manual… biasanya tombol untuk zoom pada kamera digital kompak berada tepat di area shutter… coba Sobat cek lagi 🙂

  11. mas bro…mohon pencerahannya dong mana yg lebih unggul FUJIFILM FinePix HS20 EXR atau sony alfa 230, soalnya bener2 baru beli dan “nol” soal camera, trims banget… kemarin aku beli sony sedangkan saudara beli fuji itu… jd mahon ulasannya ya trims a lot… fahmi

Tinggalkan Balasan ke So Chen Batalkan balasan